Menggambarkan Business Model Canvas dengan mudah
Siapa yang tidak mau di antara kita memiliki bisnis yang berkembang
pesat dan terus menerus menjadi besar? Tentunya kita semua menginginkan
hal tersebut bukan? Bayangkan saja suatu saat kita menjadi pemilik usaha
dan bisnis yang besar dan betapa banyak manfaat yang bisa kita ambil
dan sebarkan dari bisnis kita itu.
Tentunya membangun sebuah bisnis memerlukan proses. Tidak bisa
kemudian langsung besar begitu saja tanpa usaha dan perjuangan.
Khususnya bagi para pengusaha mahasiswa yang masuk dalam kategori start-up, pastilah merasakan betapa kerasnya perjuangan untuk mengembangkan bisnis. Maka menjadi penting kenapa pengusaha start-up harus memiliki sebuah business model,agar
dapat dipetakan, tergambar secara sistematis, yang nantinya dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen stratejik
bisnis. Masalahnya tidak semua pengusaha pemula (bahkan yang sudah lama
berbisnis) tahu apa itu business model dan juga memilikinya.
Apa sih business model itu dan untuk apa manfaatnya?
Business Model dapat kita katakan merupakan sebuah template yang
digunakan untuk menggambarkan seperti apa bisnis yang ingin kita bangun
atau bisnis apa yang sedang kita jalani sekarang secara menyeluruh dan
dari berbagai aspek. Saat ini, mungkin bagi pengusaha pemula sudah cukup
menjelaskan tentang bisnisnya dengan singkat. Seperti “saya pengusaha
kuliner”, “saya pengusaha fashion“, atau “saya pengusaha consulting services“. Tapi kemudian ada pertanyaan, “siapa target customernya?“,
“bagaimana cara untuk mempertahankan hubungan dengan pelanggan?”,
sampai akhirnya banyak hal lain yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh
pengusaha start-up dan itu semua terangkum dalam sebuah business model untuk menggambarkan bisnis kita secara lengkap.
Nah, kita sudah ada sedikit gambaran tentang business model yang dituangkan dalam sebuah business model canvas. Nah, sebagai review saja berikut ini adalah beberapa aspek deskripsi bisnis yang dijelaskan:
Infrastructure
- Key Activities: adalah aktivitas atau proses kunci yang ada di bisnis tersebut
- Key Resources: merupakan sumber daya kunci atau utama yang diperlukan dalam menciptakan nilai tambah bagi para pelanggan
- Partner Network: dalam bisnis kita tidak bisa melakukan semua sendirian, namun pasti akan berhubungan dengan supplier, distributor, atau partner dalam hal lain. Dalam business model ini juga turut digambarkan agar nantinya dapat mengurangi ketidakpastian dan resiko bisnis yang terkait dengan partner.
Product or Services Offering
- Value Propositions: adalah keseluruhan gambaran produk atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan para customer. Nilai-nilai tambah apa saja yang bisa diberikan terkait untuk membantu pelanggan memenuhi kebutuhannya? Atau justru selama ini kita menjual produk atau jasa yang tidak dibutuhkan pelanggan?
Customer Aspect
- Customer Segments: menjelaskan siapa saja target-target pelanggan kita. Apakah memang untuk pasar masal, pasar tertentu yang tersegmentasi, pasar yang bersifat lebih khusus, atau yang seperti apa? Mendeskripsikan segmen pelanggan akan menentukan apa produk dan jasa yang nantinya akan kita berikan kepada pelanggan
- Channel: yaitu bagaimana cara agar produk, jasa, dan nilai tambah yang kita ciptakan ini disadari, dibeli, dan sampai ke tangan customer sesuai dengan apa yang kita janjikan.
- Customer Relationship: Di era kompetisi yang ketat seperti sekarang ini sangat penting untuk menjaga hubungan dengan pelanggan agar pelanggan merasa nyaman dan dekat. Di bagian ini akan dijelaskan bagaimana sebuah bisnis menjaga hubungan dengan para pelanggannya.
Finances
- Cost Structure: yaitu penjelasan mengenai struktur-struktur biaya yang terlibat dan dikeluarkan dalam bisnis, baik itu fixed and variable cost, maintenance cost, operational cost, dan lain sebagainya.
- Revenue Stream: penjelasan tentang apa saja hal-hal yang membuat bisnis mendapatkan pemasukan dari para pelanggannya.
sumber : http://arryrahmawan.net/
Komentar
Posting Komentar