Tentang Coaching
Mari kita mulai dari sini. Dari sebuah pertanyaan yang pasti akan
ditanyakan oleh orang awam. Dan kala kita tanya kembali, “Apa yang
pernah Anda dengar tentang coaching?” jawaban yang mungkin muncul
adalah: olah raga.
Ya,
istilah coach dan coaching memang amat erat dengan dunia olah raga. Tak
salah memang, sebab coaching yang kita maksud dalam artikel ini memang
sedikit banyak ada kaitannya dengan yang ada di dunia olah raga. Ada
kaitannya, tentu ada pula bedanya.
Jamak kita dapat bahwa dalam olah raga, coach bukanlah pemain. Coach
pun bahkan bukan mantan pemain. Ada coach yang kalaupun pernah bermain,
tidak pernah cemerlang. Ia cemerlang kala menjadi coach. Sebaliknya,
mudah pula kita temukan mantan pemain cemerlang serupa Michael Jordan
yang tak kinclong kala menjadi coach. Maka mudah kita simpulkan, menjadi
coach memerlukan keahlian tersendiri. Coaching adalah sebuah ilmu
khusus, yang kala tak dikuasai mantan pemain yang ingin menjadi coach,
ia takkan sukses. Sisi lain, bukan pemain namun menguasai ilmu coaching,
bisa jadi sukses sebagai coach.
Apa yang dilakukan seorang coach kalau demikian?
Nah, ini bedanya. Seorang coach dalam olah raga, umumnya memiliki
kapasitas untuk mengajari. Dan sangat sering kita melihat mereka memberi
instruksi. Namun coaching yang kita maksudkan di sini bukan yang serupa
itu.
Coaching itu apaan siiih?
Apa bedanya dengan Mentoring? Apa bedanya dengan Terapi? Apa seorang
Coach itu kerjaannya sama aja dengan Pembicara Motivasi? Atau dengan
Konsultan? Apa coaching itu sejenis binatang yang mengeong?
Kalau Anda juga masih bingung, nggak usah khawatir. Memang masih
banyak orang di Indonesia yang masih belum tahu betul bagaimana bentuk
proses coaching yang sebenarnya.
Sssst, malahan nih, ternyata masih banyak orang yang menyebut jasa
yang diberikannya sebagai suatu proses ‘coaching’, padahal setelah
membaca artikel ini Anda akan tahu, bahwa sebenarnya, dia ternyata
memberikan terapi, mentoring, konsultasi, atau motivasi.
Jadi apa itu coaching? Dan bagaimana coaching bisa membantu pengembangan diri, keyakinan, kebahagiaan, dan kesuksesan Anda?
Walau masih sangat banyak orang di Indonesia yang seenak perutnya
menyamakan semua proses pengembangan diri di bawah kata “Motivator”,
sesungguhnya ada banyak bentuk proses pengembangan diri.
Diantaranya adalah Terapi, Mentoring, Konsultan, Pembicara Motivasi, dan Coaching.
Semua proses itu berbeda dalam tujuannya, metodanya, atau prosesnya.
Jadi apa yang selama ini kita sebut ‘coaching’, bisa jadi ternyata bukan
coaching sama sekali lho.
APA ITU COACHING
Untuk memahami Coaching, Anda bisa membayangkan sebuah CERMIN.
Sebuah cermin tidak mendikte atau menyuruh Anda melakukan apapun.
Yang dilakukan sebuah cermin adalah membantu Anda melihat diri sendiri
dengan lebih baik, dan karena itu, Anda jadi bisa memutuskan dengan
lebih baik.
Itulah yang dilakukan seorang Coach. Melalui
serangkaian pertanyaan dan metoda yang KUAT yang akan membuat client nya
lebih reflektif, coach membantu client membuka perspektif baru,
menggali POTENSI, dan menemukan SOLUSI.
Setelah itu, dia bakal meletakkan POTENSI dan SOLUSI itu di ‘atas
meja’, agar client tersebut dapat melihatnya, memilihnya, dan
MENGGUNAKANNYA sendiri untuk hasil yang optimal!
Coach tidak memotivasi Anda. Dia memperkenalkan Anda pada motivator terbaik untuk diri Anda, yaitu DIRI ANDA SENDIRI!
COACHING DENGAN YANG LAINNYA
Lalu bagaimana beda coaching dengan sesi lainnya? Well, bayangkan saja sebuah proses naik mobil dalam suatu perjalanan.
- Psikolog
- Mentor
- Konsultan
- Pembicara Motivasi
- Coach
- Dalam terapi, akan menemukan dan menangani masalah yang mungkin Anda alami, yang membuat Anda takut menyetir. Membuat Anda dari ‘dibawah performa normal’ menjadi ‘performa normal.
Ingat, nggak ada proses SUPER yang ‘terbaik’ atau paling keren
dibandingkan yang lain. Semua proses di atas berguna dalam situasi
tertentu, sesuai dengan kebutuhan Anda pada saat ini!
BAGAIMANA COACHING MEMBANTU ANDA
Coaching dapat membantu Anda (atau seorang kenalan Anda) dalam hampir
semua situasi dan kondisi! Misalnya saja dengan beberapa metodanya
seperti:
- Transitional Coaching, adalah coaching model yang dirancang untuk membantu Anda meraih karir baru, sekaligus mengatasi tantangan yang muncul saat Anda berganti pekerjaan, beralih profesi, atau memasuki lingkungan kerja baru.
- Developmental Coaching, dirancang untuk membantu Anda mengambil keputusan dalam proses pengembangan karir, dan membantu Anda memasuki pekerjaan dengan tanggung jawab yang lebih besar!
- Remedial Coaching, merupakan metoda yang digunakan untuk membantu Anda memperbaiki performa Anda kembali ke jalur yang seharusnya, dengan menangani leadership style issues yang sedang Anda hadapi saat ini.
*Barner, R. (2006) The Targeted Assessment Coaching Interview.
Sungguh pengalaman kami dalam
berbagai organisasi menunjukkan jauh lebih banyak orang yang sudah tahu
apa yang dilakukan, tapi belum juga bergerak, daripada orang yang tidak
tahu apa yang harus dilakukan. Maka coaching, jauh lebih banyak
dibutuhkan kini, ketika kita mengharapkan produktivitas yang lebih
tinggi, kepuasan dan keseimbangan hidup yang lebih baik, karakter yang
lebih kokoh, pemimpin yang berintegritas tinggi.
sumber :
http://www.dedydahlan.com/
http://antzinstitute.com/
Komentar
Posting Komentar